Rabu, 21 Juni 2017

Grab Jajaki Layanan GrabHeli yang Menargetkan Konsumen Eksekutif

0COMMENTS
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia dan Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia berfoto bersama sebelum melakukan perjalanan dengan GrabHeli.
Layanan transportasi on-demand Grab, kini tengah menjajaki kemungkinan menyediakan layanan pemesanan helikopter  secara komersial yang diberi nama GrabHeli. Nantinya, Grab akan menggandeng perusahaan operator penyedia helikopter yang telah memilki lisensi.


Menurut Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar, penjajakan menghadirkan layanan GrabHeli mereka ambil karena adanya kebutuhan konsumen akan sarana transportasi yang mampu mengantar mereka dengan cepat dari titik yang satu ke titik lainnya. Mediko menambahkan, GrabHeli merupakan jawaban atas kebutuhan tersebut dan membidik pelanggan eksekutif atau kelas atas.
“Kita bicara kebutuhan eksekutif yang ingin berpindah dari satu titik ke titik lainnya dengan cepat. Ada kebutuhan yang kami lihat, dan GrabHeli merupakan jawaban lainnya untuk kebutuhan tersebut,” kata Mediko saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Layanan GrabHeli memang cukup menyingkat waktu perjalanan mengingat padatnya lalu-lintas di kawasan Jabodetabek. Saat Tech in Asia Indonesia mencoba layanan ini dari Lippo Mall Kemang menuju kawasan Senayan, hanya butuh waktu sekitar dua menit. Sedangkan untuk mencapai kawasan perkantoran di daerah Gatot Subroto, membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima menit saja.
Grab Heli | Foto
Mediko menjelaskan pihaknya memang sudah lama menjajaki kemungkinan menyediakan layanan GrabHeli. Penyediaan layanan GrabHeli gratis kepada mitra dan konsumen terpilih dalam rangka perayaan ulang tahun kelima Grab pada tanggal 10-11 Juni 2017 adalah bagian dari proses penjajakan mereka.
“Kita melihat animo untuk GrabHeli tidak terbatas pada dua hari ini saja. Kita sudah jajaki jauh-jauh hari. Ada animo, kebutuhan, terus bagaimana menjawab kebutuhan tersebut,” tuturnya.

Belum tentukan rute dan tarif

Pada tanggal 20 November 2015, Uber sempat membawa kampanye Uber Chopper ke Indonesia. Layanan taksi helikopter dari Uber ini bekerja sama dengan PremiAir dan hanya melayani rute Grand Indonesia-Halim Perdanakusuma pergi pulang.
Lantas, apakah Grab sudah menentukan rute jika benar-benar meluncurkan layanan GrabHeli? Mediko menjawab hal itu masih dalam tahap perumusan, termasuk tarif yang akan dibebankan pada konsumen. Sebagai informasi, tarif layanan Uber Chopper bolak-balik Grand Indonesia-Bandara Halim Perdanakusuma diperkirakan sekitar US$ 2.000 (sekitar Rp27 juta).
“Saya enggak bisa jawab sekarang, ini masih penjajakan. Masalah rute, harga, sedang kita rumuskan. Bagaimana pemesanannya, masih kita rumuskan. Kita maunya pakai aplikasi,” kata Mediko.
Layanan GrabHeliLayanan GrabHeli
Ketika ditanya kembali mengenai rute, apakah akan mengikuti Uber yang melayani penerbangan ke bandara, Mediko mengatakan hal itu tergantung dari banyaknya permintaan. “Kalau demand ke bandara lebih banyak, maka kami supply ke bandara. Tapi kalau banyak demand untuk menuju mal atau kantor, ya kita akan perbanyak supply ke situ,” jelasnya.
Mediko menambahkan, pihaknya juga belum membahas bagaimana perhitungan bagi hasil dengan perusahaan carter untuk layanan GrabHeli. Menurutnya masih terlalu dini membicarakan hal tersebut. “Kita enggak mau meluncurkan sesuatu tapi kita sendiri enggak siap. Kita tidak mau konsumen dikecewakan,” ucapnya.

Pantau perkembangan perizinan di bandara

Grab memang belum menentukan rute mana yang akan dilayani bila benar-benar meluncurkan layanan GrabHeli. Namun mereka juga tengah memantau perkembangan mengenai kebijakan pemerintah terkait perizinan helikopter melintas di kawasan bandara.
“Sekarang ada kemajuan dari pemerintah untuk perizinan operator helikopter. Ini bisa menjadi penawaran tambahan bagi masyarakat untuk masuk bandara. Ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan kami masuk ke sini (layanan GrabHeli),” kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.
Ridzki menyatakan Grab nantinya hanya akan bekerja sama dengan operator helikopter yang telah memiliki lisensi. Pilot yang menerbangkan helikopter, kata Ridzki, juga harus berlisensi. “Faktor safety harus dicek. Peran Grab di sini lebih pada teknologi, menghubungkan supply dan demand. Sehingga harga bisa diturunkan,” ucapnya.
Adapun saat ini di bandara Soekarno-Hatta tengah berlangsung pembangunan terminal helikopter yang akan menjadi heliport pertama di Indonesia. Masyarakat di kawasan Jabodetabek hingga Bandung bisa memesan layanan helikopter untuk menuju bandara Soekarno-Hatta.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

ABOUT DANANG

Penggemar Warkop DKI era 80'an dan film bertema retro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar